
Po Leung Kuk – Pada Juli 2017 lalu, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) berkesempatan kembali mengirimkan siswa-siswinya untuk mengikuti olimpiade matematika bertaraf internasional. KPM mengirimkan empat siswa kelas 6 SD untuk mengikuti Primary Mathematics World Contest (PMWC) di Hong Kong.
Keempat anak tersebut adalah yaitu Luthfi Bima Putra, Aditya Ilham Khairullah Seger, Haidar Prayata Wirasana, dan Axel Giovanni Hartanto.
PMWC merupakan kontes matematika khusus untuk siswa-siswi kelas 6 SD yang diselenggarakan Po Leung Kuk Organization.
Kontes ini terbagi menjadi dua kategori, untuk tim dan individu.
Setiap tim terdiri dari empat anak. KPM mengirimkan keempat anak –anak cerdas tersebut sebagai perwakilan tim Indonesia yang mana mereka didampingi oleh guru pendamping.
Kontes yang di selenggarakan oleh organisasi yang bergerak di bidang amal untuk perlindungan wanita dan anak-anak ini, biasa diikuti oleh beberapa negara dari belahan dunia.
Pada tahun 2017 lalu PMWC diikuti sebanyak 40 tim yang berasal dari 15 negara berbeda, yakni Hong Kong, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Bulgaria, Filipina, Indonesia, Makau, Malaysia, Mongolia, Singapura, Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.
Kontes matematika di Po Leung Kuk Grandmont Primary School
Pada saat berada di hong kong, para kontestan yang memang semuanya adalah murid kelas 6 sekolah dasar atau murid sekolah dengan umur yang sama saling berkomunikasi dengan cara mereka sendiri.
Masing-masing murid bisa berteman dan berkenalan seperti mereka bukanlah rival di perlombaan.
Po leung Kuk Organization juga menjamu anak-anak yang menjadi kontestas perhelatan akbar ke 20 mereka dengan berwisata ke The Peak. The Peak adalah salah satu destinasi andalah yang ada di Hong Kong.
Disana mereka dapat melihat Hong Kong secara keseluruhan dari tempat yang tinggi. Setelah itu mereka melanjutkan wisata dengan berbelanja cinderamata di Stanley Market & Murray House.
Para peserta menjalani kontes matematika di Po Leung Kuk Grandmont Primary School. Yang merupakan sekolah yang dibangun dan dikelola oleh po leung kuk organization dengan misi mendukung pendidikan untuk anak yatim piatu.
Tes pertama yang dilakukan untuk kategori kelompok, kemudian setelah break, dilanjutkan dengan tes individu.
Seusai kontes, para peserta kembali ke hotel untuk persiapan acara pemberian penghargaan yang dilakukan bersamaan dengan makan malam di hari yang sama dengan digelarnya perlombaan.
Keempat siswa KPM berhasil Menyabet Gelar sebagai juara tiga dalam kejuaraan internasional matematika Po Leung Kuk 20th Primary Mathematics World Contest. dan dalam kesempatan itu mereka tampil dengan baju tradisional Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada seluruh negara peserta.
Meski hanya menduduki peringkat ketiga pada kompetisi yang berlangsung pada Juli 2017 lalu di Hongkong, tim Indonesia bersaing dengan tim negara-negara maju lain seperti Amerika dan Cina.
Perjuangan tim Indonesia ini patut mendapatkan apresiasi yang tinggi karena mereka merupakan anak-anak terpilih yang dipercaya untuk mengharumkan bangsa ini dengan prestasi.
Anak-anak cerdas ini tidak lupa mengibarkan sang saka merah putih dengan rasa bangga saat menerima penghargaan secara langsung.
Terus pupuk rasa percaya diri dan semangat kompetisi melalui gerakan positif seperti anak-anak ini. Semoga di tahun yang akan datang Indonesia bisa menjadi juara 1 dalam kejuaraan internasional matematika Po Leung Kuk 20th Primary Mathematics World Contest.
Dikutip dari berbagai sumber di Internet.