
Indonesiabetter.com – Nama Tedi Ixdiana, salah satu pemenang Kick Andy Heroes 2018 ini, sepertinya sudah tak asing lagi terdengar di kalangan komunitas penggiat alam bebas, khususnya bagi mereka yang berkecimpung di dunia panjat tebing negeri ini.
Founder dari Vertical Rescue Indonesia ini, juga tercatat sebagai salah satu Tenaga Ahli dan Warga Kehormatan di Organisasi Wanadri.
Kecintaan pria kelahiran 22 September 1971 akan dunia panjat tebing ini, bermula saat ia masih mengenyam pendidikan di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama, seingatnya momen itu berlangsung di tahun 1987 saat usianya menginjak 16 tahun.
Tak hanya merayapi ketinggian tebing yang ada di Indonesia saja, kecintaannya akan dunia panjat tebing, juga telah membawa langkah kakinya untuk pergi menjelajah ke beberapa Negara di Asia, bahkan hingga ke Amerika.
Tedi Ixdiana

Seakan masih merasa kurang akan pembuktian kecintaannya pada dunia panjat tebing, Tedi dan kawan-kawannya membuat satu program yang tidak kalah menakjubkan, yakni Ekspedisi untuk membuka 1000 Jalur Panjat Tebing Untuk Indonesia.
Namun demikian Tedi juga menuturkan bahwa pencapaian yang ingin diraihnya, tak cukup hanya pada keberhasilan dalam segi kuantitas saja, melainkan juga harus memperhatikan kualitas keamanan, kenyamanan, kelestarian alam, dan tentunya value yang berkaitan tebing tersebut terhadap kehidupan masyarakat sekitarnya.
Beberapa jalur panjat tebing yang telah ia buka, beberapa diantaranya bahkan telah menjadi suatu tempat wisata baru, yang memberikan daya tarik bagi wisatawan, dan tentunya nilai tambah tersendiri bagi para penduduk disekitarnya.
Program Expedisi 1000 Jembatan Gantung Untuk Indonesia.
Berawal dari Expedisi 1000 Jalur Panjat Tebing yang gencar ia gelar bersama Tim Vertical Rescue Indonesia. Saat itu Tedi Ixdiana beserta Tim sedang melakukan pemetaan wilayah, terkait tebing-tebing yang akan dibuka menjadi jalur pemanjatan.
Ketika melakukan pemetaan wilayah puncak Cartenz Papua, Tedi dan Tim sempat terlibat dalam pembangunan sebuah jembatan penghubung antar tebing yang berjarak sekitar 25 meter di ketinggian 4.880 meter diatas permukaan laut. Pekerjaan beresiko ini mampu mereka tuntaskan cepat.

Dari situlah Tedi dkk berpikir, alangkah baiknya jika kegiatan yang mereka lakukan itu, dapat dirasakan pula manfaatnya untuk masyarakat negeri ini.
Mengingat masih banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia, yang membutuhkan jembatan penghubung untuk satu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
Maka dari itu Tedi beserta tim Vertical Rescue Indonesia dari Komunitas Panjat Tebing Merah Putih mendeklarasikan program terbarunya, yakni Expedisi 1000 Jembatan Gantung Untuk Indonesia.
Hingga tulisan ini dibuat, tercatat total sudah ada 75 Buah Jembatan Gantung yang telah berhasil mereka buat, dan perlu menjadi catatan, kesemuanya itu merupakan proyek nirlaba (kerja sosial tidak dibayar) 100% murni karena ketulusan hati mereka, bekerjasama dengan masyarakat, instansi terkait dan penggiat sosial lainnya.
Dalam suatu kesempatan, Tedi mengatakan kepada Indonesia Better, bahwa apa yang ia lakukan dengan rekan se-timnya ini, semata-mata merupakan suatu bentuk sumbangsih kecil dan harapan mereka, Untuk Indonesia Yang Lebih Baik.
Tedi berharap, semoga semua sumbangsih dari mereka tersebut, bisa turut serta membangkitan spirit dan inspirasi baru bagi negeri tercinta ini, terutama tentunya bagi kalangan penggiat alam terbuka pada khususnya.

# Dikutip dari narasumber langsung dan juga berbagai sumber lainnya.
ditulis oleh : Irvan Nugraha