
Divers Clean Action – Kantong plastik, hampir tidak ada satu orang Indonesiapun yang tidak pernah memakai benda ini. Berkat fungsinya yang ringan dan praktis, kantong plastik praktis selalu digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti membawa barang belanjaan dari pasar atau bungkusan makanan.
Yang lebih menarik, orang seringkali menggunakan kantong plastik yang berbeda untuk jenis bawaan yang berbeda pula, seperti misalnya kita selalu membawa kantong plastik yang berbeda untuk sayur dan buah. Sayangnya ada fakta tak mengenakkan dibalik kebiasaan kita dalam menggunakan plastik ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pernah mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Menurut Bu Susi dan Asosiasi Industri Plastik Indonesia, Indonesia menggelontorkan 3,2 juta ton sampah plastik setahunnya.
Angka tersebut wajar saja mengingat betapa besarnya jumlah penduduk Indonesia. Sampah plastik akan berubah menjadi microplastics yang akan masuk ke dalam rantai makanan hewan laut, mengakibatkan resiko kematian massal bagi hewan laut karena dapat menyebabkan mereka tersedak atau tercekik.
Divers Clean Action
Mengajak Penyelam Membebaskan Laut Dari Sampah
Kondisi ini disadari betul oleh seorang pemuda bernama Swietenia Puspa Lestari. Berawal dari hobinya menyelam bersama teman-teman, Tenia menyadari bahwa laut tempatnya biasa menyelam berubah menjadi “lautan sampah”. Bahkan ia pernah melihat langsung seekor penyu yang tersumbat hidungnya oleh sedotan plastik bekas pada tahun 2015.
Sejak itu Tenia berinisiatif untuk secara berkala menyempatkan diri untuk memunguti sampah hasil dari kegiatannya menyelam bersama teman-teman. Namun upaya yang dilakukannya bersama kesepuluh temannya dirasa kurang cukup, ia pun berinisiatif mendirikan Divers Clean Action di November 2015.
Sesuai dengan namanya, komunitas ini memang bermaksud untuk mewadahi para sukarelawan-sukarelawan penyelam yang ingin berpartisipasi aktif dalam membersihkan lautan semampu mereka
Daftar Kegiatan Divers Clean Action
Kegiatan utama Divers Clean Action atau yang biasa disebut dengan DCA ini tentu saja adalah kegiatan langsung turun ke laut. Bersama dengan relawan yang sudah mencapai jumlah 1500 orang di seluruh Indonesia, DCA kerap melakukan kampanye langsung turun ke laut untuk memunguti sampah.
Pernah dalam satu kegiatan, mereka menemukan sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga seperti botol plastik dan popok . Pernah pula mereka mendapati kulkas di dasar laut.
Tidak hanya melakukan kegiatan lapangan, Divers Clean Action juga banyak melakukan sosialisasi public tentang realita sampah plastik di laut serta mengadakan riset-riset. Switenia menceritakan pada awal mula Divers Clean Action berdiri, ia pernah membawa hasil riset mereka kepada para pihak berwenang namun terkesan tidak ditanggapi.
Saat itu ia mengakui bahwa DCA tidak terlalu ditanggapi lantaran hanya berupa komunitas lepas dan tidak berbadan hukum. Kini setelah DCA berubah menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat, mereka didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta beberapa pihak swasta.
Selain itu mereka juga banyak menyelenggarakan workshop dan sosialisasi public tentang realita sampah lautan. Mereka pernah mengadakan acara bertajuk Indonesia Youth Marine Debris dan Youth South East Asian Leader Initiative Marine Debris bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Bahkan baru-baru ini mereka meluncurkan kampanye #NoStrawMovement yang mengajak rumah makan untuk berhenti menyediakan sedotan plastik, dengan rumah makan waralaba terkemuka KFC sebagai pihak pertama yang diajak bekerjasama. Untuk mengetahui kegiatan DCA lainnya, kalian juga bisa berkunjung ke website mereka www.diverscleanaction.org.