
Source: ITS Online
Beton sangat berguna untuk pembangunan. Apalagi, saat ini banyak pembangunan yang sedang dilakukan seperti pembangunan jalan tol, pembangunan rumah, pembangunan jembatan, dan lain-lain. Melihat berbagai kegunaan beton, maka muncul inovasi berupa beton ramah lingkungan ITS.
Anda ingin tahu mengenai beton ramah lingkungan? Berikut penjelasan beton ramah lingkungan dari ITS.
Berasal dari Karya Mahasiswa ITS
Inovasi Beton Ramah Lingkungan ITS ini, diprakarsai oleh tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS), yaitu Hafizh Muhammad Rozaaan, Dovi Pratama Dion, dan Cahyo Aji Roliono.
Tergabung dalam Tim CT-Bismillah di bawah bimbingan Dr. Eng Yuyun Tajunnisa ST MT, mereka melakukan inovasi beton ramah lingkungan untuk memaksimalkan penggunaan fly ash atau abu terbang yang didapat dari pembakaran batu bara.
Pembakaran batu bara tersebut berasal dari limbah padat yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menghasilkan energi.
Beton Ramah Lingkungan
Tim CT-Bismillah menciptakan inovasi beton geopolimer ramah lingkungan dengan high calcium fly ash sebagai bahan dasarnya. Mereka menilai fly ash mengandung kalsium tinggi sehingga bisa dijadikan beton. Kalsium tinggi inilah yang akan mempengaruhi daya tekan dan daya renggang pada beton.
Selain itu, masih sedikit pengembangan high calcium fly ash di Indonesia. Apalagi, fly ash berjumlah besar bisa mencemari lingkungan dan permasalahan kesehatan lainnya. Melihat dampak tersebut, mereka pun melakukan inovasi maksimal high calcium fly ash untuk dijadikan Beton Ramah Lingkungan ITS.
Keunggulan Beton Ramah Lingkungan ITS
Tentunya, beton ramah lingkungan memiliki keunggulan dari beton biasa pada umumnya. Berikut keunggulan beton ramah lingkungan ITS yang perlu Anda ketahui.
1. Lebih Kuat
Dengan berbahan dasar high calcium fly ash, tentunya beton ramah lingkungan ini memiliki daya tekan dan daya renggang yang kuat.
2. Lebih Ramah Lingkungan
Beton ini berasal dari high calcium fly ash yang ramah lingkungan. Tak seperti beton pada umumnya yang menghasilkan emisi karbondioksida lebih tinggi sehingga akan mempengaruhi pemanasan global.
3. Lebih Tahan Karat
Dengan kandungan kalsium tinggi, beton ini pun mampu tahan karat. Hal ini dibuktikan dengan uji coba yang dilakukan oleh Tim CT-Bismillah di dermaga. Berdasarkan hasil uji coba, beton ini tidak karat padahal terkena air laut yang bersifat korosif terhadap logam dan beton pada umumnya.
Kesulitan Pembuatan Beton Ramah Lingkungan
Meskipun dibuat dengan memanfaatkan fly ash, ternyata ada kesulitan dari pembuatan beton ramah lingkungan ITS, di antaranya:
1. Iritasi Kulit
Menggunakan fly ash yang berbahan reaktif, pembuatan beton ini pun menyebabkan iritasi kulit sehingga harus hati-hati dalam pembuatannya.
2. Belum Ada SNI
Setiap produk Indonesia harus memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Beton ramah lingkungan ini belum ada SNI-nya sehingga pembuatannya pun menjadi tantangan bagi Tim CT-Bismillah.
Prestasi Beton Ramah Lingkungan
Pembuatan inovasi beton ramah lingkungan ITS ini meraih prestasi yang membanggakan dalam ajang Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2021.
Penutup
Tim CT-Bismillah berharap mengimplementasikan beton ramah lingkungan ini dalam jumlah besar. Selain itu, bila sudah ada SNI, beton ramah lingkungan ini bisa langsung dipatenkan.
Itulah beton ramah lingkungan ITS yang perlu Anda ketahui. Beton tersebut memang benar-benar ramah lingkungan karena memanfaatkan fly ash. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh beton tersebut, semoga ke depannya segera ada SNI-nya agar bisa diproduksi dalam jumlah besar.